Pages

Friday, January 25, 2013

Lose Navigation Part IV ( Lose Navigation on Juli 2010 I )


Upacara pembukaan perkemahan dimulai, suasana yang mengharukan plus menyenangkan. Hidup dialam terbuka. Sang pagi pun jadwal bertugasnya untuk hari itu usai, dan sang sore datang melaksanakan tugasnya. Sore itu adik-adik peserta perkemahan sibuk pasang tenda, sebagian ada yang mandi, dan aku sendiri membantu mereka pasang tenda. Dari tadi telingaku seperti mendengar ada yang menyebut-nyebut namaku, ow ternyata benar, “ cha, aku mau cerita sesuatu ma kamu .“ dia Tasya, anak sekolah seberang yang diceritain temanku jalan sama iboy.
Kami pun terlibat perbincangan panjang x luas x lebar x tinggi = belum sampai keinti pembicaraan.

Sore itu, jiwa pramuka ku berubah menjadi jiwa seni yang berperan sebagai tokoh menderita, sedih, sakit hati, emosi yang tak terbendungkan, setelah Tasya bertanya “ cha, kamu pernah pacaran sama iboy ya ?,“ garis bawahi kata PERNAH. Chaca kamu jangan gegabah, berfikir yang jernih dulu, ya aku coba untuk menenangkan diriku sendiri, aku berpura-pura mengikuti plot / alur cerita Tasya. “ oh iya, kami uda lama putus “ aku pun menyela. Aku tatap wajah cewek yang penuh dosa itu dengan cermat, aku takut dia menghilang kalau sedikit saja aku berkelip. “ Aku mau nanya sama kamu cha, waktu kamu pacaran sama iboy gimana ?,”  aduh goblok ni cewek pertanyaannya berkelas sekali. “ maaf saya, aku mau pulang dulu uda keburu mau malam ini, aku mau mandi ganti Uniform .“ Cerita kamipun aku batasi, sembari menenang hati dan pikiranku yang dari tadi tidak bersatu, udah seperti perang napoleon.

Seketika jiwaku meraung-raung, bergelora bak pejuang 45, hatiku menjerit desakan pikiranku menyandera... Aku gak sabar lagi mengintrogasi iboy, namun aku gak mau gegabah dulu.

Aku datang lagi keperkemahan dengan hati yang terluka, mengikuti agenda malam itu. Wah sepertinya aku mencium sesuatu yang menggoda perutku, aku menuju posko, ternyata makan malam sudah dihidangkan. Malam itu yang ikut keperkemahan Aku, Nayla, dan licha, karena cuma kami yang masih aktif setelah pelantikan penegak beberapa tahun yang lalu. Kami pun terlibat canda dan tawa, sembari gigi ini tak berhenti menghajar tahanan yang ada didalam mulut.

Cewek goblok tadi, maaf kata-kataku kasar,bagiku dia goblok. Tasya duduk disampingku beberapa menit kemudian posisinya udan pindah tepat didepanku, huuuft sangat mengganggu suasana makan malamku saja. Aku sambil smsan sama cowokku iboy cara untuk menghindar perbincangan dengan Tasya, “ yc, di mana ? “ dibalas kawan, “ iboy mau ke rumah sister yc, dia mau pindahan .“ Gak lama kemudian layar hendphone blacksenter didepanku berkedip juga bunyi, tapi dia gak sadar, aku pura-pura mau pinjam hp nya alasan pulsaku habis. Hati dan pikiranku bak magnet yang tak bersatu, disatu kubu mencoba berpositif thinking, dikubu yang lain menghasut, sebenarnya hati melawan, satu hal yang sulit bagiku, menyatukan dua kubu yang perang. Sms yang di hp Tasya, dan sampai kapanpun kata-kata yang ada dalam sms itu tak akan pernah aku lupakan :

saying…, iboy pergi ke rumah sister dulu ya, iboy mau bantu dia bawa barang-barangnya, mmmmmuuuach :* .“

Bagaikan langit runtuh, hancurnya jiwaku, pikiranku tersentak hampa, galau, kacau..andaikan aku bukan bidak catur yang dimainkan dipapan-Nya. Namun, aku punya Tuhan, garisku telah ditentukan.


Bersambung….
write by : Annisa

No comments:

Post a Comment