Mencari TUHAN
sumber gambar google |
dikisahkan ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara yang
rajin beribadah. Di suatu hari dia menghadiri pengajian, yang inti dari
pembahasan di pengajian itu rajin-rajinlah kamu bersedekah maka hartamu akan
dilipat gandakan sama tuhan. Setelah dia pulang dari pengajian itu dia pun
rajin bersedekah dan terus bersedekah sehingga hartanya habis disedekahkan dan
tidak ada lipatan ganda dari tuhan. Setalah dia merasa balasan dari tuhan itu tidak
datang akhirnya dia berniat mencari tuhan dan menuntut apa yang telah dia
dengar di pengajian. Keesokan harinya dia mempersiapkan bekal dan berangkat
untuk mencari tuhan.
Dalam perjalannya dia masuk hutan kelaur hutan.
Setelah dia lelah berjelan dia berhenti sejenak dekat pohon mangga yang besar yang banyak buahnya untuk istirahat dan makan dengan bekal yang dia bawa, sewaktu menikmati makanan dia mendengar ada yang memanggilnya
Setelah dia lelah berjelan dia berhenti sejenak dekat pohon mangga yang besar yang banyak buahnya untuk istirahat dan makan dengan bekal yang dia bawa, sewaktu menikmati makanan dia mendengar ada yang memanggilnya
Pohon mangga : “hai laki-laki ngapain kamu di
sini ?”
Pemuda :
“(laki-laki tersebut kaget) kok pohon mangga bisa bicara ?”
Pohon mangga : “iya
saya bisa bicara. Kamu mau kemana ?”
Pemuda : “oo.... saya mau ketemu tuhan,
soal saya mengikuti pengajian di dalam pengajian itu berisi tuhan berjanji jika aku bersedekah
maka hartaku akan dilipat gandakan, tapi kenyataannya setelah saya sedekah
harta saya habis”
Pohon mangga : “o begitu ya ?. Kalau begitu saya minta
tolong juga, kalau kamu ketemu sama tuhan tolong tanyakan sama Dia kenapa
buahku tidak bisa jatuh padahal buahnya udah mateng semua, dahanku mau patah
menopang buahnya ini”
Pemuda :
“baiklah.... Kalau saya jumpa pasti saya sampaikan. Saya pergi jalan dulu ya ?”
Pemuda tersebut melanjutkan perjalanan mau mencari tuhan,
tidak lama dia berjalan dia menemukan seorang laki-laki yang penuh dongan borok
di seluriuh permukaan tubuhnya duduk di bawah pohon dengan mimik muka bersedih
di tengah hutan
Pemuda :
“kenapa kamu di sini ?. dan kenapa kamu keliahtan bersedih ?”
Laki-laki : “saya adalah seorang raja, karna
penyakit saya ini saya di ungsikan karna takut menular ke istri dan anakku, kamu
kenapa di sini ?”
Pemuda : “saya mau ketemu tuhan, soalnya
kemaren saya mengikuti pengajian inti dipengajian itu berisi tuhan berjanji
jika aku bersedekah maka hartaku akan dilipat gandakan, tapi kenyataannya
setelah saya sedekah harta saya habis”
Laki-laki : “kamu mau ketemu tuhan ?.
kalau kamu ketemu sama tuhan tolong tanyakan kenapa penyakitku tidak bisa di
sembuhkan padahal saya sudah berobat dengan tabit yang baik di dunia ini, tapi
hasilnya nihil. Seandainya kamu bisa menolong menyembuhkan sakitku aku akan
menikahkan mu sama salah satu putriku”
Pemuda : “baiklah tuan. Kalau saya
ketemu pasti saya tanyakan penawarnya, sekarang saya mau lanjut perjalanan dulu
ya tuan ?”
Pemuda muda tersebut melanjutkan perjalanan dengan semangat
yang menggebu-gebu karena ada dua amanat yang akan dia sampaikan ke tuhan. Dia
terus berjalan dia dan akhirnya dia menemukan sungai yang sangat lebar dan dia
tidak bisa menyeberang, lama dia berdiam diri di pinggir sungai itu. Tidak lama
kemudia dia mendengar ada suara dan dia melihat sekeliling sungai tidak ada
orang, setelah dia melihat ke sengai ternyata suaranya bersumber dari buaya di
sungai
Buaya : “ngapain kamu disini ?”
Pemuda : “saya mau menyeberang sungai
ini karna saya mau ketemu tuhan, soal saya mengikuti pengajian inti di dalam
pengajian itu berisi tuhan berjanji jika aku bersedekah maka hartaku akan
dilipat gandakan, tapi kenyataannya setelah saya sedekah harta saya habis”
Buaya : “saya mau bantu kamu nyebrang,
tapi kamu harus bantu saya. Bagaimana ?”
Pemuda :
“saya bantu apa ?”
Buaya : “seandainya kamu ketemu
sama tuhan tolong tanyakan kenapa ikan-ikan tidak mau dekat sama saya lagi,
saya sering di landa lapar karna susah mencari makan”
Pemuda :
“baiklah saya akan menyampaikan itu jika saya ketemu sama tuhan”
Buaya : “ sekarang kamu naik ke atas
punggung saya”
Pemuda tersebut itu pun sampai di seberang sungai dan
melanjutkan perjalanan. Perjalanannya sudah sangat jauh dia sudah hampir putus
asa. Saat dia mulai putus asa dia berjumpa dengan pria yang bersih sudah agak
tua mengenakan baju kayak ahli ibadah.
Bersambung.....
No comments:
Post a Comment