Pages

Wednesday, January 2, 2013

Mencari Tuhan II (ending)

sumber gambar google
pemuda itu berjalan sudah sangat jauh dia sudah hampir putus asa. Saat dia mulai putus asa dia berjumpa dengan pria yang bersih sudah agak tua mengenakan baju kayak ahli ibadah

Pria tua            : “kamu dari mana dan hendak ke mana hai pemuda ?”
Pemuda           : “ saya dari desa yang jauh dari sini saya berjalan saya ingin ketemu tuhan, soal saya mengikuti pengajian di dalam pengajian itu berisi tuhan berjanji jika aku bersedekah maka hartaku akan dilipat gandakan, tapi kenyataannya setelah saya sedekah harta saya habis”
Pria tua            : “kamu tidak usah berjalan lagi karna tuhan itu tidak akan bisa kamu temui karna tuhan itu ada dekat denganmu jika kamu mau dekat dengannya dan jauh darimu jika kamu menjauhinya, tuhan tidak akan memberimu sesuatu tampa kamu usaha maka dari itu kamu lebih baik pulang”
Pemuda            : “(tertunduk dan sadar atas tindakanya yang salah dan dia menangis) tuhan ampuni dosaku telah meragukan kekuasaanmu. Tuan saya mau pulang tuan tapi saya malu soalnya selama saya perjalanan ini ada tiga amanat yang mau sampaikan ke tuhan yang pertama sebuah pohon mangga yang berbuah lebat tapi buahnya tidak bisa jatuh, yang kedua seorang raja yang diunsikan karena punya borok yang banyak de permukaan kulitnya dan yang terakhir seekor buaya yang ikan tidak mau dekat lagi sama dia, sehingga dia sering kelaparan”
Pria tua             : “(tersenyum)kalau itu kamu jangan khawatir. Untuk masalah buaya kamu cabut mutiara di atas kepalanya suapaya ikan-ikan mau datang lagi ke dia, kalau masalah raja itu suruh dia minta maaf sama orang yang pernah sakiti kalau dia udah dapat maaf dari orang yang disakitinya, kamu suruh dia mandi dengan air tujuh mata air, dan masalah pohon mangga, dulu ada orang yang menanam harta karun di bawah pohonnya jadi kalau mau buahnya jatuh harta karun itu harus di ambil”
Pemuda            : “kalau begitu baiklah saya akan pulang dan menyampaikan itu ke mereka”

Pemuda itu pun pamit ke pria tua tersebut dan berjalan pulang dengan senang hati senang karena dia sudah tahu jawaban atas pertanyaannya. Tidak lama dia berjalan dia dia sudah sampai kesungai tempat buaya tinggal, dan buaya langsung saja menghampirinya

Buaya              : “bagaimana kamu ketemu tidak dengan tuhan?. Apa penyebab dari masalahku ini ?”
Pemuda           : “saya tidak ketemu sama tuhan, karna tuhan itu ada di setiap hati manusia kamu tidak perlu mencarinya dia selalu dekat denganmu. Maka kamu mintalah sama dia melalui doa dia mendengarkan tapi dia tidak beri yang kamu inginkan karna dia tahu apa yang kamu butuhkan”
Buaya              : “ooo begitu y ?. terus apa solusi masalahku ini”
Pemuda           : “saya tahu solusinya tapi saya ingin kamu mengantar saya ke seberang dulu. Apa kamu bersedia
Buaya              : “ ya udah kamu naik ke punggungku sekarang”

Pemuda itu naik di atas punggung buaya itu dan buaya itu menyeberanginya sungai.

Buaya              : “apa sulusinya pemuda?”
Pemuda           : “di atas kepalamu ada mutiara cahaya mutiara itu membuat mata ikan jadi silau jadi dia tidak mau dekat denganmu buaya”
Buaya              : “kalau begitu tolong kamu ambil mutiara itu dan kamu bawa saja”
Pemuda           : “baiklah buaya”

Mutiara yang di kepala buaya itu pun ambilnya. Tidak lama kemudian ikan-ikan pun berdatangngan mendekatan dengan buaya tersebut

Buaya              : “trimakasih ya pemuda ?”
Pemuda           : “berterimakasihlah sama tuhan karna mengabulkan permintaanmu, saya hanya perantaranya. Saya melnjutkan perjalanan dulu ya buaya?”
Pemuda itu terus berjalan menulusuri hutan belantara. Sekitar di tengah hutan belantara dia ketemu sama raja yang mengidap penyakit borok si seluruh tubuhnya

Raja                 : “hai pemuda bagaimana obat penyakit saya ini ?”
Pemuda            : “iya raja, kamu coba ingat apa kamu pernah buat orang sakit hati ?”
Raja                 : “hmmm.......(raja berfikir). Iya saya pernah menghina seorang pemuda yang ingin melamar putri sulung saya, tapi saya tidak menerimanya dan mengusirnya tampa terhormat dari istna”
Pemuda            : “kalau begitu raja harus minta maaf kedia dan kalau dia memaafkan raja maka penyakit raja bisa di sembuhkan dengan cara mandi dengan air tujuh mata air”
Raja                 : “baiklah kalau gitu syaratnya, tapi kamu harus ikut, jika ini berhasil saya akan nikahkan kamu dengan anakku jika kamu belum punya istri ?”
Pemuda            : “baiklah raja”

Raja dan pemuda itu pun pergi istana. Warga istana di suruh mencari pemuda yang pernah di sakiti hatinya sama raja, setelah ketemu raja meminta maaf dan raja pun di maafkan selanjutnya raja disuruh mandi iar tujuh mata air dengan keajaiban tuhan borok yang menempel di tubuh raja hilang semua. Setelah raja siap dia pun menikahkah putrinya yang bungsu dengan pemuda yang telah mengobatinya, tapi sebelum menikah pemuda itu minta ijin dulu pulang karena dia masih ada memegang amanat satu lagi dan raja pun mengijinkannya.
Pemuda itupun melanjutkan perjalanan pulang menelusuri hutan belantara, setelah dia berjalan berjam-jam baru dia sampai ke sebuah pohon mangga yang minta tolong ke dia.

Pemuda                       : “pohon mangga bagaimana buahmu udah bisa jatuh ?”
Pohon mangga             : “belum pemuda. Apakah kamu dapat solusi masalah aku ini ?”
Pemuda                       : “iya pohon mangga. Di bawah pohon kamu ada harta karun yang di simpan orang jadi itulah penghalang buahmu untuk jatuh, kalau mau buahmu jatuh harta karun itu harus di ambil”
Pohon mangga             : “kalau begitu kamu ambillah harta karun itu dan kamu bawalah pulang dahanku udah tidak sanggup menahan buahku yang banyak ini”

Pemuda itupun mengambil harta karun di bawah pohon mangga itu, tidak berapa lama setelah harta karun itu diambil buahnya berjatuhan.

Pohon mangga                  : “terimakasih pemuda”
Pemuda                            : “sama-sama. Saya pamit dulu ya ?”

Pemuda itu pun pergi pulang kerumahnya untuk mempersiapkan dirinya untuk melaksanakan pernikahan sama putri raja. Setelah dia merasa siap dia pun berangkat menuju istana, sesampai di istana diapun menikah dengan putri raja dan hidup bahagia. 

No comments:

Post a Comment