Mencari Tuhan II (ending)
sumber gambar google |
pemuda itu berjalan sudah sangat jauh dia sudah hampir putus asa. Saat dia mulai
putus asa dia berjumpa dengan pria yang bersih sudah agak tua mengenakan baju
kayak ahli ibadah
Pria tua : “kamu dari mana dan hendak ke
mana hai pemuda ?”
Pemuda : “ saya dari desa yang jauh dari
sini saya berjalan saya ingin ketemu tuhan, soal saya mengikuti pengajian di
dalam pengajian itu berisi tuhan berjanji jika aku bersedekah maka hartaku akan
dilipat gandakan, tapi kenyataannya setelah saya sedekah harta saya habis”
Pria tua : “kamu tidak usah berjalan
lagi karna tuhan itu tidak akan bisa kamu temui karna tuhan itu ada dekat
denganmu jika kamu mau dekat dengannya dan jauh darimu jika kamu menjauhinya,
tuhan tidak akan memberimu sesuatu tampa kamu usaha maka dari itu kamu lebih
baik pulang”
Pemuda : “(tertunduk dan sadar atas
tindakanya yang salah dan dia menangis) tuhan ampuni dosaku telah meragukan
kekuasaanmu. Tuan saya mau pulang tuan tapi saya malu soalnya selama saya
perjalanan ini ada tiga amanat yang mau sampaikan ke tuhan yang pertama sebuah
pohon mangga yang berbuah lebat tapi buahnya tidak bisa jatuh, yang kedua
seorang raja yang diunsikan karena punya borok yang banyak de permukaan
kulitnya dan yang terakhir seekor buaya yang ikan tidak mau dekat lagi sama
dia, sehingga dia sering kelaparan”
Pria tua : “(tersenyum)kalau itu kamu
jangan khawatir. Untuk masalah buaya kamu cabut mutiara di atas kepalanya
suapaya ikan-ikan mau datang lagi ke dia, kalau masalah raja itu suruh dia
minta maaf sama orang yang pernah sakiti kalau dia udah dapat maaf dari orang
yang disakitinya, kamu suruh dia mandi dengan air tujuh mata air, dan masalah
pohon mangga, dulu ada orang yang menanam harta karun di bawah pohonnya jadi
kalau mau buahnya jatuh harta karun itu harus di ambil”
Pemuda :
“kalau begitu baiklah saya akan pulang dan menyampaikan itu ke mereka”
Pemuda itu pun pamit ke pria tua tersebut dan berjalan
pulang dengan senang hati senang karena dia sudah tahu jawaban atas
pertanyaannya. Tidak lama dia berjalan dia dia sudah sampai kesungai tempat
buaya tinggal, dan buaya langsung saja menghampirinya
Buaya : “bagaimana kamu ketemu tidak
dengan tuhan?. Apa penyebab dari masalahku ini ?”
Pemuda : “saya tidak ketemu sama tuhan,
karna tuhan itu ada di setiap hati manusia kamu tidak perlu mencarinya dia
selalu dekat denganmu. Maka kamu mintalah sama dia melalui doa dia mendengarkan
tapi dia tidak beri yang kamu inginkan karna dia tahu apa yang kamu butuhkan”
Buaya : “ooo begitu y ?. terus apa
solusi masalahku ini”
Pemuda : “saya tahu solusinya tapi saya
ingin kamu mengantar saya ke seberang dulu. Apa kamu bersedia
Buaya : “ ya udah kamu naik ke
punggungku sekarang”
Pemuda itu naik di atas punggung buaya itu dan buaya itu
menyeberanginya sungai.
Buaya : “apa sulusinya pemuda?”
Pemuda : “di atas kepalamu ada mutiara
cahaya mutiara itu membuat mata ikan jadi silau jadi dia tidak mau dekat
denganmu buaya”
Buaya : “kalau begitu tolong kamu
ambil mutiara itu dan kamu bawa saja”
Pemuda :
“baiklah buaya”
Mutiara yang di kepala buaya itu pun ambilnya. Tidak lama
kemudian ikan-ikan pun berdatangngan mendekatan dengan buaya tersebut
Buaya : “trimakasih ya pemuda ?”
Pemuda : “berterimakasihlah sama tuhan
karna mengabulkan permintaanmu, saya hanya perantaranya. Saya melnjutkan
perjalanan dulu ya buaya?”
Pemuda itu terus berjalan menulusuri hutan belantara.
Sekitar di tengah hutan belantara dia ketemu sama raja yang mengidap penyakit
borok si seluruh tubuhnya
Raja : “hai pemuda bagaimana obat
penyakit saya ini ?”
Pemuda :
“iya raja, kamu coba ingat apa kamu pernah buat orang sakit hati ?”
Raja : “hmmm.......(raja
berfikir). Iya saya pernah menghina seorang pemuda yang ingin melamar putri
sulung saya, tapi saya tidak menerimanya dan mengusirnya tampa terhormat dari
istna”
Pemuda : “kalau begitu raja harus minta
maaf kedia dan kalau dia memaafkan raja maka penyakit raja bisa di sembuhkan
dengan cara mandi dengan air tujuh mata air”
Raja : “baiklah kalau gitu
syaratnya, tapi kamu harus ikut, jika ini berhasil saya akan nikahkan kamu
dengan anakku jika kamu belum punya istri ?”
Pemuda :
“baiklah raja”
Raja dan pemuda itu pun pergi istana. Warga istana di suruh
mencari pemuda yang pernah di sakiti hatinya sama raja, setelah ketemu raja
meminta maaf dan raja pun di maafkan selanjutnya raja disuruh mandi iar tujuh
mata air dengan keajaiban tuhan borok yang menempel di tubuh raja hilang semua.
Setelah raja siap dia pun menikahkah putrinya yang bungsu dengan pemuda yang
telah mengobatinya, tapi sebelum menikah pemuda itu minta ijin dulu pulang karena
dia masih ada memegang amanat satu lagi dan raja pun mengijinkannya.
Pemuda itupun melanjutkan perjalanan pulang menelusuri hutan
belantara, setelah dia berjalan berjam-jam baru dia sampai ke sebuah pohon
mangga yang minta tolong ke dia.
Pemuda :
“pohon mangga bagaimana buahmu udah bisa jatuh ?”
Pohon mangga : “belum pemuda. Apakah kamu
dapat solusi masalah aku ini ?”
Pemuda : “iya pohon
mangga. Di bawah pohon kamu ada harta karun yang di simpan orang jadi itulah
penghalang buahmu untuk jatuh, kalau mau buahmu jatuh harta karun itu harus di
ambil”
Pohon mangga : “kalau begitu kamu ambillah
harta karun itu dan kamu bawalah pulang dahanku udah tidak sanggup menahan
buahku yang banyak ini”
Pemuda itupun mengambil harta karun di bawah pohon mangga
itu, tidak berapa lama setelah harta karun itu diambil buahnya berjatuhan.
Pohon mangga : “terimakasih pemuda”
Pemuda :
“sama-sama. Saya pamit dulu ya ?”
Pemuda itu pun pergi pulang kerumahnya untuk mempersiapkan
dirinya untuk melaksanakan pernikahan sama putri raja. Setelah dia merasa siap
dia pun berangkat menuju istana, sesampai di istana diapun menikah dengan putri
raja dan hidup bahagia.
No comments:
Post a Comment