Ular Raksasa Mata Besar Part I
Dikisahkan di subuah negeri antah brantah ada sebuah kerjaan yang bernama kerajaan bulan, kerajaan tersebut rakyatnya sangat makmur. Rajanya memiliki tiga orang putri yang belum menikah. Pada suatu hari raja memanggil putrinya dan ditanya satu persatu.
Raja : “hai ananda apakah kalian sudah siap untuk menikah ?”
Putri sulung : “sudah ayahanda. ( dijawab serentak)”
Raja : “anakku yang sulung adakah calon yang sudah ada di hati mu ?”
Anak sulung : “sudah ayahanda, saya mencintai pangeran bintang. Bisakah ayahanda melamar dia untuk saya ?.
Raja :” baiklah anakku. Putriku yang ku sayang putri tengah apa kamu sudah ada calon ?.
Putri tengah : “sudah juga ayahanda, tapi dia berasal dari keturunan biasa. Dia seorang saudagar dari seberang kerajaan kita.
Raja : “tidak apa anandaku asal kamu suka dan cinta sama dia ayahanda akan melamarnya untukmu. Bagaimana dengan anak ayahanda si bungsu ?”
Putri bungsu : “ayahanda, sebenarnya saya belum ada calon ayahanda, tapiiiii..... saya pengen suami saya itu.. hmmm… saya malu mengatakannya ayahanda, saya yakin ayahanda tidak akan setuju”
Raja : “katakan saja anandaku sayang, aku pasti menurutinya.”
Putri bungsu : “ayahanda janji?.”
Raja : “iya ayahanda janji”
Putri bungsu : “saya ingin menikah sama ular yang besar dan memiliki mata besar”
Raja dan kedua saudaranya terkejut mendengar permintaan si bungsu.
Raja : “putriku apa tidak ada yang lain”
Putri bungsu : “tidak ayah saya maunya itu, tadikan ayahanda udah janji”
Raja : “baiklah, akan ayahanda usahakan”
Putri sulung : “ayahanda.. kenapa ayahanda mau mengikuti permintaan putri bungsu, itukan tidak mungkin. Heh si bungsu kamu jangan aneh-aneh permintaannya mintanya yang wajar.
Putri bungsu hanya tertunduk mendengar kakaknya ngomong.
Raja : “ sudah-sudah. Pergi ke kamar masing-masing”
Semua putrinya pergi ke kamar masing-masing dan untuk beristirahat, tapi putri tengah tidak pergi kekamarnya dia ikud si sulung ke kamar si sulung. Di dalam kamar si sulung dan si tengah menyusun rencana.
Putri tengah : “kakanda bagai mana ini ?. masa si bungsu minta menikah dengan ular besar dengan mata besar. Seandainya itu di ijin sama ayahanda bagaimana ?”
Putri sulung : “iya adinda, ayahanda mana bisa menolak permintaan si bungsu.
Suasana kamar pun hening beberapa saat din titiba si sulung.
Putri sulung : “oh ya adinda bagaimana kalau kita singkirkan saja sibungsu dari istana ini”
Putri tengah : “ide bagus kakanda, tapi bagaimana caranya ?.
Putri sulung : “(berbisik sama adindanya)”
Putri tengah : “oke. Tapi kapan kita ngelakuinnya ?.
Putri sulung : “ besoklah. Besok aku yang ngatur. Sudah sana tidur besok kita harus bangun pagi minta ijin ke ayah”
Putri tengah : “hmm.. oke deh kakandaku sayang.
Putri tengahpun keluar kamar si sulung dan melanjutkan tidur. Keesokan harinya sisulung dan sitengah mengajak si bungsu bermain kehutan dan meminta ijin ke raja. Pertama raja sangat berat untuk mengijinkan mereka untuk bermain kehutan karna bahaya tapi dengan rayuan si sulung akhirnya raja mengijinkan.
Sesampai di hutang mereka bermain dengan bahagia berlari kesana-kemari. Tiba si sulung mengajak mereka bermain kucing-kucingan dan yang jaga si bungsu, si bungsu tampa curiga apa-apa langsung menutup matanya. Si sulung dan si tengahpun bersembunyi dan memutar jalan menuju pulang ke kerajaan meninggalkan si bungsu. Si bungsu dengan semangat mencari kedua saudaranya itu hari pun beranjak sore dan udah mengahampiri gelap dan makin gelap si bungsu belum juga bisa menemukan kedua saudaranya.
Bersambung….
sumber gambar google image |
Raja : “hai ananda apakah kalian sudah siap untuk menikah ?”
Putri sulung : “sudah ayahanda. ( dijawab serentak)”
Raja : “anakku yang sulung adakah calon yang sudah ada di hati mu ?”
Anak sulung : “sudah ayahanda, saya mencintai pangeran bintang. Bisakah ayahanda melamar dia untuk saya ?.
Raja :” baiklah anakku. Putriku yang ku sayang putri tengah apa kamu sudah ada calon ?.
Putri tengah : “sudah juga ayahanda, tapi dia berasal dari keturunan biasa. Dia seorang saudagar dari seberang kerajaan kita.
Raja : “tidak apa anandaku asal kamu suka dan cinta sama dia ayahanda akan melamarnya untukmu. Bagaimana dengan anak ayahanda si bungsu ?”
Putri bungsu : “ayahanda, sebenarnya saya belum ada calon ayahanda, tapiiiii..... saya pengen suami saya itu.. hmmm… saya malu mengatakannya ayahanda, saya yakin ayahanda tidak akan setuju”
Raja : “katakan saja anandaku sayang, aku pasti menurutinya.”
Putri bungsu : “ayahanda janji?.”
Raja : “iya ayahanda janji”
Putri bungsu : “saya ingin menikah sama ular yang besar dan memiliki mata besar”
Raja dan kedua saudaranya terkejut mendengar permintaan si bungsu.
Raja : “putriku apa tidak ada yang lain”
Putri bungsu : “tidak ayah saya maunya itu, tadikan ayahanda udah janji”
Raja : “baiklah, akan ayahanda usahakan”
Putri sulung : “ayahanda.. kenapa ayahanda mau mengikuti permintaan putri bungsu, itukan tidak mungkin. Heh si bungsu kamu jangan aneh-aneh permintaannya mintanya yang wajar.
Putri bungsu hanya tertunduk mendengar kakaknya ngomong.
Raja : “ sudah-sudah. Pergi ke kamar masing-masing”
Semua putrinya pergi ke kamar masing-masing dan untuk beristirahat, tapi putri tengah tidak pergi kekamarnya dia ikud si sulung ke kamar si sulung. Di dalam kamar si sulung dan si tengah menyusun rencana.
Putri tengah : “kakanda bagai mana ini ?. masa si bungsu minta menikah dengan ular besar dengan mata besar. Seandainya itu di ijin sama ayahanda bagaimana ?”
Putri sulung : “iya adinda, ayahanda mana bisa menolak permintaan si bungsu.
Suasana kamar pun hening beberapa saat din titiba si sulung.
Putri sulung : “oh ya adinda bagaimana kalau kita singkirkan saja sibungsu dari istana ini”
Putri tengah : “ide bagus kakanda, tapi bagaimana caranya ?.
Putri sulung : “(berbisik sama adindanya)”
Putri tengah : “oke. Tapi kapan kita ngelakuinnya ?.
Putri sulung : “ besoklah. Besok aku yang ngatur. Sudah sana tidur besok kita harus bangun pagi minta ijin ke ayah”
Putri tengah : “hmm.. oke deh kakandaku sayang.
Putri tengahpun keluar kamar si sulung dan melanjutkan tidur. Keesokan harinya sisulung dan sitengah mengajak si bungsu bermain kehutan dan meminta ijin ke raja. Pertama raja sangat berat untuk mengijinkan mereka untuk bermain kehutan karna bahaya tapi dengan rayuan si sulung akhirnya raja mengijinkan.
Sesampai di hutang mereka bermain dengan bahagia berlari kesana-kemari. Tiba si sulung mengajak mereka bermain kucing-kucingan dan yang jaga si bungsu, si bungsu tampa curiga apa-apa langsung menutup matanya. Si sulung dan si tengahpun bersembunyi dan memutar jalan menuju pulang ke kerajaan meninggalkan si bungsu. Si bungsu dengan semangat mencari kedua saudaranya itu hari pun beranjak sore dan udah mengahampiri gelap dan makin gelap si bungsu belum juga bisa menemukan kedua saudaranya.
Bersambung….
No comments:
Post a Comment