Ular Raksasa Mata Besar Part II
Setelah lelah mencari akhirnya si bungsu duduk di sebatang pohon menunggu saudaranya yang sembunyi, si bungsu sedih dan khawatir kalau kakaknya di terkam binatang buas. Malam makin larut dan semakin gelap. Putri bungsu pun tertidur diatas pohon yang dia duduki.
Sesampainya si sulung dan si tengah di
istana mereka berpura menangis dan bersedih menyampaikan ayah mereka kalau si
bungsu di makan oleh ular raksa yang bermata besar,
rajapun bersedih dan menyalahkan si putri sulung dan putri tengah atas semua yang terjadi, tapi malang tak dapat di tolak nasi sudah jadi bubur raja mencoba ikhlas dengan semua yang terjadi terhadap putrinya.
Keesok harinya putri bungsu di kagetkan di depan dia ada seekor ular mata besar lagi memandangnya pas di depan dia dangan badannya melilit di pohon
Setelah lelah mencari akhirnya si bungsu duduk di sebatang pohon menunggu saudaranya yang sembunyi, si bungsu sedih dan khawatir kalau kakaknya di terkam binatang buas. Malam makin larut dan semakin gelap. Putri bungsu pun tertidur diatas pohon yang dia duduki.
Sumber Gambar Google Image |
rajapun bersedih dan menyalahkan si putri sulung dan putri tengah atas semua yang terjadi, tapi malang tak dapat di tolak nasi sudah jadi bubur raja mencoba ikhlas dengan semua yang terjadi terhadap putrinya.
Keesok harinya putri bungsu di kagetkan di depan dia ada seekor ular mata besar lagi memandangnya pas di depan dia dangan badannya melilit di pohon
Putri bungsu : “AAAAAAAAA…...
Tidakkkkkkkkk (berteriak sambil menutup matanya)”
Ular mata besar : “……………..”
Putri bungsu : “pergi………...!!!!”
Ular mata besar : “Kamu kenapa ?. bukankah
kamu mau menikah denganku ?”
Putri bungsu : “kok kamu bisa berbicara ?.(putri bungsu heran)”
Ular mata besar : “maafkan sebelumnya putri
bungsu sudah mengagetkanmu. Sebenarnya saya ini adalah seorang pangeran dari
kerjaan matahari, tapi saya telah membunuh anak ular mata besar jadi saya di
kutuk sama siluman ular itu maka saya jadi begini. Waktu saya mendengar ada
orang berbica ingin menikah denganku saya bahagia karna kutukan ini hanya bisa
hilang kalau saya menikah orang yang mencintai saya dengan tulus. Apakah kamu
serius pengen menikah denganku ?”
Putri bungsu : “ooo… jadi begitu ya ?, saya serius, waktu itu saya bermimpi
saya akan menikah sama sekor ular untuk menyelamati kerjaan yang di pimpin ayahanda
saya. Karna saya tidak mau kerjaan kami hancur karna mala petaka itu maka saya
mengatakan seperti itu”
Ular mata besar : “sungguh mulia hatimu
putri bungsu. Ah ya kamu kenapa sedih ?.”
Putri bungsu : “saya sedih karna kakakku hilang tak tahu rimba, saya takut
mereka di terkam binatang buas hutan ini. Oh ya ?. Maaf sebelumnya saya panggil nama kamu siapa ?”
Ular mata besar : “terserah kamu putri
bungsu mau panggil saya apa saja, pangeran bisa ular juga boleh. Kamu jangan bersedih
putri bungsu kakak kamu si tengah dan si sulung itu jahat sama kamu, mereka
bukan di terkam binatang buasa tapi mereka sengaja meninggalkan kamu di sini
karna mereka takut permintaanmu dikabuli sama ayahandamu, jadi mereka susun
rencana untuk menyingkirkanmu dari istana”
Putri bungsu : “Alhamdulillah mereka tidak apa-apa. Terimkasih infonya
pangeran.
Ular mata besar : “sungguh mulia hatimu putri
bungsu kamu masih memikirkan mereka padahal mereka sudah jahat sama kamu. Oh ya
putrid bungsu, apakah kamu lapar ?. itu sudah saya siapkan makan untuk kamu
makan”
Putri bungsu : “semua kejahatan tidak boleh dibalas sama kejahatan pangeran.
Terimakasih pangeran kebetulan saya lapar juga”
Putri bungsupun berjalan ke tempat makan
yang telah di sediakan oleh pangeran dengan lahap. Setiap hari ular mata besar
melayani putri. Putri bungsu bahagia
bersama ular mata besar tapi lama-lama dia rindu sama suasana dirumahnya dan
keluarganya terutama ayahnya. Dia duduk sambil melamun waktu melamun ular mata
besar menghapiranya
Ular mata besar : “putri bungsu kamu kenapa
?”
Putri bungsu : “pangeran saya rindu sama keluarga saya ?”
Ular mata besar : “kenapa begitu ?. apa
kamu tidak bahagia sama saya ?”
Putri bungsu : “bukan begitu pangeran ?. saya takut ayah saya khawatir sama
saya “
Ular mata besar : “kalau begitu baiklah putri
saya akan antar kamu ke istana biar kita cepat menikah juga dan bisa menghilangkan
kutukanku ini, tapi saya harus memberi pelajaran dulu sama kakakmu”
Putri bungsu : “kamu mau ngapain ?”
Ular mata besar : “kamu diam saja sini, kamu akan tahu nantinya”
Bersambung....
No comments:
Post a Comment