ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR
Perubahan dalam laba kotor (gross profit) perlu
dianalisa untuk mengetahui sebab- sebab perubahan tersebut, baik perubahan yang
menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang merugikan (penurunan).
sumber gambar google |
Pada dasarnya perubahan laba kotor itu disebabkan oleh
2 faktor yaitu :
Faktor Harga PokokPenjualan
Laba kotor = Penjualan –
HPP
Hasil penjualan dapat disebabkan
oleh :
a. Perubahan harga jual persatuan produk
b. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual/dihasilkan.
Perubahan Harga Pokok Penjualan dapat disebabkan :
Perubahan harga pokok rata-rata persatuan
Perubahan kuantitas atau volume
produk yang dijual.
4 Faktor Penyebab Perubahan
Laba Kotor
Perubahan Harga Jual (Sales Price Variance)
Perubahan harga jual yaitu adanya perubahan antara
harga jual yang sesungguhnya dengan harga jual yang dibudgetkan atau harga jual
tahun sebelumnya.
Rumus: (HJ2 – HJ1)K2
Keterangan:
HJ1 = Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan
atau tahun sebelumnya.
HJ2 = Harga jual per satuan produk yang sesungguhnya.
K2 = Kuantitas atau volume produk yang sesungguhnya
dijual
Apabila (HJ2 –HJ1) menunjukan angka positif berarti
ada kenaikan harga, menguntungkan. Sebaliknya bila (hj2-hj1) negatif berarti
ada penurunan harga jual dan menunjukan keadaan yang merugikan.
Perubahan Kwantitas produk yang dijual (sales volume
variance).
Perubahan kuantitas produk yang dijual yaitu adanya
perbedaan antara kuantitas produk yang direncanakan/tahun sebelumnya dengan
kuantitas produk yang sesungguhnya dijual (direalisir).
Rumus: (K2 – K1) HJ1
Keterangan:
K2 = Kuantitas penjualan sesungguhnya
K1 = Kuantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahun
sebelumnya.
HJ 1= Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan
(tahun sebelumnya)
Bila (K2 –K1) menghasilkan angka positif berarti
adanya peningkatan penjualan, menguntungkan. Bila (K2 – K1) negatif menunjukan
adanya penurunan kuantitas penjualan, merugikan
Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan produk
(cost price variance)
Perubahan Harga Pokok Penjualan Persatuan Yaitu adanya
perbedaan antara harga pokok penjualan per satuan produk menurut budget atau
tahun sebelumnya dengan harga pokok yang sesungguhnya.
Rumus: (HPP2
– HPP1) K2
Keterangan:
HPP2 = HPP yang sesungguhnya
HPP1 = HPP menurut budget atau tahun sebelumnya.
K2 = Kuantitas produk yang sesungguhnya dijual.
Bila (HPP2 – HPP1) = positif, ada kenaikan biaya (HPP)
artinya merugikan. Sebaliknya bila (HPP2 – HPP1) negatif menguntungkan
Perubahan kwantitas harga Pokok penjualan (cost volume
variance)
Yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karena
adanya perubahan kwantitas/volume yang dijual atau yang diproduksi.
Rumus: (K2
– K1) HPP1
Keterangan:
K2 = kuantitas produk yang sesungguhnya
dijual/dihasilkan.
K1 = Kuantitas produk menurut bdget (tahun
sebelumnya).
HPP1 = HPP persatuan barang menurut budget
Bila (K2 – K1) = positif, maka akan merugikan.
Sebaliknya bila (K2 – K1) = negatif, maka akan menguntungkan.
Contoh:
tahun
|
2008
|
2009
|
perubahan
|
Penjualan netto
|
Rp 200 000
|
Rp 253 000
|
Rp 53 000
|
H P P
|
Rp 150 000
|
Rp 181 125
|
Rp 31 125
|
Laba Kotor
|
Rp 50 000
|
Rp 71 875
|
Rp 21 875
|
Kuantitas terjual
|
1000
|
1150
|
150
|
Harga jual persatuan
|
Rp 200
|
Rp 220
|
Rp 20
|
Harga pokok persatuan
|
Rp 150
|
Rp 157,50
|
Rp 7,50
|
Perhitungan:
1. Perubahan harga jual
(HJ2 – HJ1) K2
(Rp 220 – Rp200) 1150 = Rp 23 000 (laba)
2. Perubahan Kwantitas terjual
(K2 – K1) HJ1
(1150 - 1000) Rp 200 = Rp 30 000 (laba)
3. Perubahan HPP
(HPP2 – HPP1) K2
(Rp 157,50 – Rp 150) 1150 =Rp 8625 (rugi)
4. Perubahan Kuantitas HPP
(K2 – K1) HPP1
(1150 – 1000) Rp 150 = Rp 22 500 (rugi)
Laporan Perubahan Laba kotor
Kenaikan penjualan disebabkan :
1. Kenaikan harga
jual
Rp 23 000
2. Kenaikan kuantitas
penjualan Rp 30 000 +
Rp
53 000
Kenaikan HPP disebabkan :
1.Kenaikan Hp persatuan produk
Rp 8 625
2.Kenaikan Kuantitas
HPP Rp 22
500 +
jumlah
Rp
31.125 -
Kenaikan laba
kotor
Rp
21 875
No comments:
Post a Comment