Lose Navigation Part I ( Best Friend Forever I )
Teng teng teeeng, “ masuuuuukk “ biasa masyarakat kami,
setelah lonceng pasti berteriak untuk lebih meyakinkan umat-umat disekolah.
Entah buta tanda, atau kelebihan perhatian, entahlah. Hari ini kelas kimia,
tubuhku seketika bergemetar, darah membiru, tapi ya sudahlah, ku jalani. Kelas
dimulai, kaki ku pun ikut gemulai, tangan tak sanggup lagi melambai. Mataku
tersorot pada satu orang, penuh keheranan bahasa tubuhku, percaya atau tidak
percaya aku harus percaya. Muncul gagasan didalam otakku “Dia manusia, aku juga, dia wanita, aku juga, dia sekolah, aku juga,
tuhan ternyata umat dibedakan oleh karisma dibidangnya masing-masing” Aku
mencoba memandangnya dengan pasti, menyusuri identitasnya, aku tersentak kaget,
dia adalah
bersambung......
write : Annisa
sumber gambar google n edit |
“ Yuhuuuuuuu, Langit indah karena ada pelangi, pagi indah
karena awan dan langit yang membiru, malam indah karena ada bintang, dan aku
merasa hidup ini sangat indah karena Bf2.” Pagi-pagi sudah promosi. “ Bf2
dengan bangga kami menamai diri kami itu, didalam Bf2 ada aku, nayla, say,
Nurel, Licha, Ren, Mini, dan Uut, bagi yang mau kenal lebih dekat ikuti
persyaratan dibawah ini”. “Apa-apan sih kamu” Riri teman sekelasku terlihat
sinis. “Segerombolan pasukan yang siap menghadang masa depan, genk gokil yang tidak ada habis nya, kalau udah ngumpul bareng bi-ef itu, dunia
terang seterang-terangnya, mau gila-gilaan oke, serius oke, plesetan, tawa dan
canda, suka dan duka, itulah kami. “ cha
lagi promosi kita-kita ya “ temanku nurel menyela pembicaraanku. “jiaaahhh”
Riri semakin jeles. Setiap pagi dikelas aku selalu promosikan Bf2.
Awan-awan bergerak mengintari
mentari dalam keindahan
, putih membentang dari kejauhan. Pagi yang indah disambut bidadari-bidadari yang tengah dirundung kebahagiaan. Kaki ini mulai menginjaki ranah tempat umat-umat mencerdaskan anak bangsa. Aku siap menebarkan pesona dihadapan rakyat yang sedang mencari jati dirinya, sebuah senyuman pertama jatuh kepada abang satpam sekolah, senyuman berikutnya kepada para penggemarku. Suara hiruk-pikuk itu menggoda telingaku, suasana kelas yang seperti pasar.
, putih membentang dari kejauhan. Pagi yang indah disambut bidadari-bidadari yang tengah dirundung kebahagiaan. Kaki ini mulai menginjaki ranah tempat umat-umat mencerdaskan anak bangsa. Aku siap menebarkan pesona dihadapan rakyat yang sedang mencari jati dirinya, sebuah senyuman pertama jatuh kepada abang satpam sekolah, senyuman berikutnya kepada para penggemarku. Suara hiruk-pikuk itu menggoda telingaku, suasana kelas yang seperti pasar.
Kaki ini tidak mau diam
tampaknya, aku melanjutkan petualanganku mengelilingi setiap sudut sekolah,
jendela itu membuatku penasaran, seperti ada sesuatu yang membuat aku
merinding, aku harus cari tahu, aku lihat sosok makhluk berambut panjang dan
sosok makhluk kepala gundul, ternyata pasangan selebritis sekolah lagi
bertengkar.
Aku menikmati perjalananku
mengelilingi setiap sudut sekolah, karena banyak kejadian unik yang aku jumpai.” Every body come on the club, ayo semua
mari berpesta kelantai dansa, lupakan semua beban yang ada,” aku sepertinya
tidak asing lagi dengan suara itu, aku menghampiri lebih dekat, peserta
Indonesian Idol yang malang nasibnya belum berhasil mewujudkan impiannya sedang
bernyanyi dikelas, ya itu Daim anak XII IPA 2.
bersambung......
write : Annisa
No comments:
Post a Comment