Lose Navigation Part III (26-04-10 " Tuhan… Seharusnya aku yang tidak lulus, bukan dia " I)
sumber gambar : google dan edit |
Roda zaman menggilas umat,
terseret tertatih-tatih, hari, bulan pun silih berganti. Hari ini 26 April
2010, hari yang menentukan masa depan seluruh pelajar Indonesia, hari ini
pengumuman hasil Ujian Nasional. Aku dan kawan-kawan dari malamnya udah berkumpul
disalah satu rumah temanku, kami berdoa bersama agar semua nya lulus. Pagi-pagi
sekali kami sudah hadir disekolah, padahal kami sudah tahu jadwal pengumuman
nya jam 4 sore, hari itu tidak ada satu
pun aku melihat wajah yang tersenyum,
semua penuh tanda tanya, penuh
kekhawatiran , dan kegalauan.
Kami pun seperti photo model, ada yang duduk termenung, ada
yang berdiri dengan gaya masing-masing, ada yang seperti fhasionshow
bolak-balik terus, ada yang sholat dan berdoa di musholla.
Dan aku sendiri sibuk dengan bisnisku, apalagi kalau bukan telfonan sama iboy, “ yc, tar sore jam 4 iboy main bola lagi, doain tim iboy menang ya
yc.” “ iya yc, maaf ya cha ga bisa hadir
.“ “ ga pa2 kok yc, semoga yc lulus ya
dgn hasil yang bagus, jangan takut, semua pasti akan baik-baik saja, yakin aja
kalian pasti lulus semua “..bla bla bla bla.
Cinderella harus segera pulang ,
jam sudah menunjukkan hampir jam 4, karena waktunya pelajar SMANSA KEPENUHAN
yang datang. Dag dig dug seeeeerrr, semakin kencang dadigdugserr, tulangku mulai
bergoyang ala samba, darahku mengalir tak mau kalah seperti lahar dingin,
tubuhku serasa mau meronggeng, tuhaaaaaaaaaaann apa sebenarnya yang terjadi
pada diriku, aku tidak sanggup, sungguh aku tidak mampu.
Teng, teng, teng, teeeng... tanda
semua murid kelas XII berkumpul dilapangan dengan raut wajah yang hampa,
pandangan yang lurus kedepan, mungkin remote rate kiri - kanan nya rusak.
Aku pun berlari, berlaari, luka
dan perih akan kubawa mati, mataku langsung tertuju pada satu titik, barisan
shaf didepan kosong, aku lirik kekanan, lirik kekiri, perlahan melangkah
menghindari musuh, jari-jari kaki menari ditanah menuju titik tersebut, tangan
memegang senjata putih, sandal baru kawan, jadi sayang kalau kotor. Aku berdiri
dengan sikap sempurna dishaf paling depan.
Mataku mencoba melirik kiri dan
kanan, aku tidak melihat siapa-siapa, tuhaaaaaaaaaaaaaaan dimana aku sekarang ?
kemana umat-umat didunia ini, aku tidak sanggup hidup sendiri, untuk apa aku
hidup sendiri, cabut nyawaku tuhaaan. “
cha, woy duduk . . ngapain kamu berdiri sendiri, orang semuanya pada disuruh
duduk .“ Terimakasih tuhan, mereka kembali lagi padaku. Mulai deeh lebaaay.
Assalamualaikum
warohmatullah wabarokatuh.... cord group
menjawab waalaikumsalam warohmatullah
wabarookaaaaaatuuuuuuh. Anak-anak kami semuanya hari ini adalah pengumuman
kelulusan, pihak guru berharap kalian bijak dalam berfikir, apapun hasilnya
kalian harus berjiwa besar, tidak ada yang gagal, namun belum berhasil, bla bla
bla bla bla, pak President tercinta kami lagi pidato. Aku pandang dengan pasti,
ketika kau berbicara, dirimu sungguh menarik hati, biarkan aku menatap wajah
itu, sembari perasaanku yang menggebu tiada henti, aku jadi pelopor menyusuri
ruang mata, yang tak dapat dibaca. “ Kamu lagi nyanyi ya cha ??” kata temenku.
Suasana pun semakin mengharukan, “
tidaaaaaaaaaaaaaak, aku tidak bisa terima kenyataan ini, “ aku mendengar jeritan itu, disamping
kananku “ ya, allah mungkin ini yang
terbaik untukku,” padahal hasil kelulusan belum dibagikan, ternyata banyak
yang lebay di dunia ini, aku punya saingan baru.
Anak-anak ku, kami akan
membagikan amplop ini, didalam amplop ini yang akan menjawab kekhawatiran
kalian selama ini.
“
aku luluuuuuuuuuuuuuussss ,” mendengar temanku teriak lulus,
aku semakin tidak berani membuka amplop punya ku, “ Tuhan ini tidak adil, ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuu, ini tidak adil, ini tidak adil “. Jeritan tangisan yang histeris
itu menggodaku untuk mendekatinya, astaghfirullah
Bersambung….
write by : Annisa
No comments:
Post a Comment