Lose Navigation Part IV ( Lose Navigation on Juli 2010 I )
Bagaikan langit runtuh,
hancurnya jiwaku, pikiranku tersentak hampa, galau, kacau..andaikan aku bukan
bidak catur yang dimainkan dipapan-Nya. Namun, aku punya Tuhan, garisku telah
ditentukan.
Upacara pembukaan perkemahan
dimulai, suasana yang mengharukan plus menyenangkan. Hidup dialam terbuka. Sang
pagi pun jadwal bertugasnya untuk hari itu usai, dan sang sore datang
melaksanakan tugasnya. Sore itu adik-adik peserta perkemahan sibuk pasang
tenda, sebagian ada yang mandi, dan aku sendiri membantu mereka pasang tenda.
Dari tadi telingaku seperti mendengar ada yang menyebut-nyebut namaku, ow
ternyata benar, “ cha, aku mau cerita
sesuatu ma kamu .“ dia Tasya, anak sekolah seberang yang diceritain temanku
jalan sama iboy.
Kami pun terlibat perbincangan panjang x luas x lebar x tinggi = belum sampai keinti
pembicaraan.
Sore itu, jiwa pramuka ku berubah
menjadi jiwa seni yang berperan sebagai tokoh menderita, sedih, sakit hati,
emosi yang tak terbendungkan, setelah Tasya bertanya “ cha, kamu pernah pacaran sama iboy ya ?,“ garis
bawahi kata PERNAH. Chaca kamu jangan gegabah, berfikir yang jernih dulu, ya
aku coba untuk menenangkan diriku sendiri, aku berpura-pura mengikuti plot /
alur cerita Tasya. “ oh iya, kami uda
lama putus “ aku pun menyela. Aku tatap wajah cewek yang penuh dosa itu
dengan cermat, aku takut dia menghilang kalau sedikit saja aku berkelip. “ Aku mau nanya sama kamu cha, waktu kamu
pacaran sama iboy
gimana ?,” aduh goblok
ni cewek pertanyaannya berkelas sekali. “ maaf saya, aku mau pulang dulu uda keburu mau malam ini, aku mau mandi ganti Uniform .“ Cerita
kamipun aku batasi, sembari menenang hati dan pikiranku yang dari tadi tidak
bersatu, udah seperti perang napoleon.
Seketika jiwaku meraung-raung,
bergelora bak pejuang 45, hatiku menjerit desakan pikiranku menyandera... Aku gak sabar lagi mengintrogasi iboy, namun
aku gak mau gegabah dulu.
Aku datang lagi keperkemahan
dengan hati yang terluka, mengikuti agenda malam itu. Wah sepertinya aku
mencium sesuatu yang menggoda perutku, aku menuju posko, ternyata makan malam
sudah dihidangkan. Malam itu yang ikut keperkemahan Aku, Nayla, dan licha,
karena cuma kami yang masih aktif setelah pelantikan penegak beberapa tahun
yang lalu. Kami pun terlibat canda dan tawa, sembari gigi ini tak berhenti
menghajar tahanan yang ada didalam mulut.
Cewek goblok tadi, maaf
kata-kataku kasar,bagiku dia goblok. Tasya duduk disampingku beberapa menit
kemudian posisinya udan pindah
tepat didepanku, huuuft sangat mengganggu suasana makan malamku saja. Aku sambil smsan sama cowokku iboy cara
untuk menghindar perbincangan dengan Tasya, “
yc, di mana ? “ dibalas kawan, “ iboy mau ke rumah sister yc, dia mau
pindahan .“ Gak lama kemudian layar hendphone blacksenter didepanku berkedip juga bunyi,
tapi dia gak sadar, aku pura-pura mau pinjam hp nya alasan pulsaku habis. Hati
dan pikiranku bak magnet yang tak bersatu, disatu kubu mencoba berpositif
thinking, dikubu yang lain menghasut, sebenarnya hati melawan, satu hal yang
sulit bagiku, menyatukan dua kubu yang perang. Sms yang di hp Tasya, dan sampai
kapanpun kata-kata yang ada dalam sms itu tak akan pernah aku lupakan :
“ saying…, iboy pergi ke rumah
sister dulu ya, iboy mau bantu dia bawa barang-barangnya, mmmmmuuuach :* .“
Bersambung….
write by : Annisa
No comments:
Post a Comment